Thursday, June 20

Juni, Kali Ini




Juni, kali ini, ingin kucatat apa yang kurasa selayaknya tercatat. Memerangkap apa yang  berlintasan di hati. Atau sekadar menandai sebuah masa yang kuanggap punya arti.
Inilah hari-hari yang lengang. Saat detik berlalu dalam kesadaran untuk selekasnya meninggalkan. Segala yang berharga itu, mesti mulai direlakan. Perlahan ia akan mengabur, menjadi sekadar penggalan cerita pada suatu masa - sesuatu yang pernah  ada, namun tak lagi bersama kita.
Tak akan sepenuhnya musnah, pasti. Sebab kenang dan kesan memiliki geraknya sendiri; sering hanya sejenak pergi untuk sewaktu-waktu kembali. Di benak, di hati, segala yang berharga itu akan selalu memiliki ruang tersendiri.
Inilah hari-hari yang asing. Saat segalanya mulai menunjukkan wajah murninya; bagaimanapun, tak pernah ada yang benar-benar menjadi milik kita. Ada waktunya, ia  hadir di sini, sejenak mengisi relung yang entah mana, dalam rupa yang entah apa, namun pasti tak akan selamanya. Dengan begitu hidup bergulir. Cerita jadi tersambung dalam rangkaian yang menjanjikan sebuah akhir yang tak sepenuhnya terduga. Dan karenanya jadi berharga dijalani.
Kita adalah pejalan malam. Tertatih digayuti beban dan luka zaman. Menyusup lengang dengan gugup, kadang gamang. Bergelut memupus takut pada pada setiap kelokan. Berusaha menumbuhkan penghargaan pada setiap tapak jalan; darinya kita belajar jadi dewasa.
Wajah-wajah, nama-nama. Bebatuan, rumput dan bunga-bunga. Pada segala yang selama ini menjadi pelengkap hidup, pada mereka yang selama ini menjadi kawan bergelut; terima kasih.
Esok adalah hari yang lain. Dengan nama, cerita, juga riak warna yang lain. Melepaskan untuk mendapatkan, merelakan untuk menemukan. Sambil tak henti membatin kita, “Tak pernah ada yang sia-sia. Selalu tersedia arti dari setiap serpih yang ada..

Bdg, 200613- Awal hari