Sembari menunggu detik yang dijanjikan
kusadap manis
senyummu leleh di tiris gerimis
tak letih menari, anak-anak hujan itu
tak letih menari, anak-anak hujan itu
memercik menampar dahan
melenting di punggung jalan
membaur dalam genang
air yang membasah hari
menuntun pada kenang
bening matamu nyeri
air yang membasah hari
menuntun pada kenang
bening matamu nyeri
Senja kesekian
sejak penghabisan ucap selamat jalan
sedang rindu tak juga reda
pada hangat dekap, pada renyah tawa
coba beri tahu aku
masihkah lama detik itu?Bdg, 260910