Selepasmu,
bayang berpijaran sesaki relungku
selincah gerimis menguyup senja
di kota ini
tak mati mati
Tak lagi kugebah
seribu tengkar mendedah kalah
barangkali memang mesti akrabi
ronamu, di hati
tak mati mati
II
Percumbuan begitu singkat
hangatmu mengendap sarat
hangatmu mengendap sarat
maka masih
di sini, memintal
wangi yang tinggal
saat bayangmu lintas
di tembok-tembok sunyi
beku jeruji pagar besi
beku jeruji pagar besi
juga basah lelumut jalanan tepi
menggigil, pasi
menggigil, pasi
sepanjang Surapati
No comments:
Post a Comment