Tuesday, October 19

Di Sebuah Senin Yang Tua


Di sebuah Senin yang tua
menyibak jelaga kotamu, 
aku diamuk rindu 

Sepi tak beranjak,
meski berkali matahari
bulan setia mencipta jejak 
(mereka selalu begitu, barangkali ikhtiar meremuk jarak)

Sepi isak
bayang daunan hilang gerak

Maka inilah aku
selinapi sela pijar kunang jalanan kota
mengeja tawamu di sela beku
baris tugu sepanjang jantungku

Detak meruncing meruah tuba
rautmu meluka sisa usia


Jkt-Bdg, 11-181010





No comments:

Post a Comment