Sedang luka, sebagaimana semua yang fana, terikat kodrat; terbawa arus masa. Karenanya seakan sebuah keniscayaan; sedalam apapun luka, ia akan pulih seiring waktu berjalan, berangsur lenyap dalam gerak matahari terbit-tenggelam.
Terasa betapa waktu dan luka memiliki rupa yang gampang teraba. Ia begitu pasti, gamblang, terjelaskan.
Namun manusia dikutuk dengan sepasang sayap yang membuatnya terjerat antara yang lalu dan kini; juga mengembara kepada nanti. Sayap kembar itu bernama Ingatan dan Angan. Berhadapan dengan kuasa ingatan dan angan; waktu dan luka jadi tak lagi sederhana.
Indramayu, 220511
No comments:
Post a Comment